Smart Farming merupakan sistem pertanian pintar guna meningkatkan efisiensi serta produktivitas pertanian. Utamanya, pertanian pintar adalah konsep yang lahir dari pendekatan teknologi digital, mekanisasi pertanian, hingga sistem pemasaran berbasis digital.
Smart farming dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak-dampak yang bisa dikurangi itu di antaranya:
1. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
Dengan menggunakan teknologi yang memungkinkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida secara lebih efisien, smart farming dapat meminimalkan kerusakan lingkungan akibat over-exploitation sumber daya
2. Mengurangi penggunaan pesticida
Dengan memantau dan memprediksi kondisi tanaman secara real-time, petani dapat mengurangi penggunaan pesticida yang tidak perlu, yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan tanaman
3. Mengurangi emisi gas rumah kaca: Smart farming dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk dan mengontrol kondisi tanaman
4. Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan Teknologi yang digunakan dalam smart farming, seperti sensor dan robotika, dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dibandingkan metode tradisional
5. Memantau dan mengendalikan hama dan penyakit Dengan pemantauan yang lebih baik, petani dapat lebih cepat mendeteksi adanya hama dan penyakit, sehingga dapat segera mengambil tindakan pencegahan atau penanggulangan
Dengan demikian, penerapan smart farming dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.